-->

Settings Posts Feature

Prosedur Flange Management: Menggantii Valve Pipa Gas

Prosedur Flange Management: Menggantii Valve Pipa Gas

Nursahid

Flange Management bisa diartikan sebagai kegiatan mengatur koneksi flange perpipaan yang dilakukan secara sistematik sesuai prosedur untuk menghasilkan sambungan flange yang aman bebas dari kebocoran.

Seperti kita ketahui flange adalah komponen pipa yang digunakan untuk menggabungkan antara dua pipa atau dengan komponen pipa lainnya secara non-permanen. Jadi bila diinginkan suatu saat bisa dilepas dan digabungkan kembali.

Dengan sistem bloting, flange juga menjadi titik lemah yang berpotensi terjadi kebocoran. Bila fluida air kebocoran mungkin bukan suatu hal yang serius, tinggal dikencangkan lagi bautnya, beres. Tapi bagaimana dengan cairan minyak, atau gas?

prosedur-flange-management-cnzahid

Proses pengencangan baut mengunakan Hydraulic Torque

Itulah sebabnya koneksi flange harus benar-benar rapat, kuat dan menyatu dengan benar. Target ini tercapai bila dilakukan sesuai prosedur yang benar dan oleh personel yang kompeten di bidang ini. Nah inilah pentingnya suatu sistem Flange Management. 

Apa itu Flange Management?

Jika diartikan secara luas, Flange Management adalah semua aktifitas untuk mengatur dan mengelola flange perpipaan mengikuti prosedur yang diterapkan di perusahaan terkait dan merujuk pada standar yang berlaku secara internasional. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sambungan flange yang kuat, aman dan bebas dari kebocoran.

Pekerjaan flange management meliputi: proses pengelolaan flange, inspeksi dan pemasangan flange, pemasangan baut, gasket, pengencangan baut, tagging system, leak test, record data-data, dan semua kegiatan yang terkait sambungan flange.

Termasuk, kelurusan pipa dan pengecekan lasan flange pipa secara visual bila diperlukan, untuk memastikan koneksi flange sudah dalam kondisi benar-benar aman. Hal yang sama juga akan dilakukan bila ada pembongkaran dan pemasangan kembali. 

Flange Management pada umumnya banyak diterapkan di perpipaan industri minyak dan gas, serta di industri petrochemical. Mengingat sebagian besar aliran dalam pipa mengandung liquid dan gas yang sangat berbahaya, mudah terbakar, dan beracun. Kebocoran minyak atau gas adalah malapetaka besar di kedua industri ini, baik dari segi waktu, biaya maupun keselamatan pekerja..

Pipe fitter bisa dengan mudah menyambung flange to flange spool pipa, atau memasang valve. Tapi mereka tidak dibekali sertifikasi flange management. Kemungkinan bisa saja terjadi: rating gasket salah, flange bolt tidak sesuai, torsi tidak merata, dll. 

Itulah sebabnya setiap pekerjaan penyambungan flange to flange adalah tanggung jawab personel Flange Management. Andaikan tidak terlibat langsung untuk mengangkat dan memasang, paling tidak mereka harus ada untuk memantau, mengarahkan, dan inspeksi penyambungan flange.

Prosedur Penggantian Valve Pipa

Mengganti valve yang disebabkan karena rusak, passing, atau karena faktor lain adalah salah satu pekerjaan yang sering dilakukan tim flange management di pabrik migas dan petrochemical.

flange-management-nursahid-deperiwangga-om

Untuk pekerjaan tersebut, semua personel flange management harus memiliki kompetensi dan technical skill yang memadai. Demikian pula, personel pengawas dan assessor juga harus kompeten, punya pengetahuan dan pengalaman di bidang terkait.

Di bawah ini adalah prosedur dan tahapan yang dilakukan oleh tim flange management dalam kegiatan melepas dan memasang valve pipa untuk pekerjaan maintenance, yang meliputi:
  1. Survey Lokasi
  2. Mempersiapkan tools dan dokumen referensi
  3. Melepas sambungan flange dan valve
  4. Proses pemasangan valve
  5. Pengencangan baut flange
  6. Proses leak test
  7. Tagging system
  8. Flange system records

Di bawah ini penjelasan mengenai langkah-langkahnya.

Survey Lokasi

Survey lokasi wajib dilakukan, termasuk untuk pekerjaan ini. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi, akses kerja maupun kendalanya bila ada.

Selanjutnya tim flange management melakukan pengukuran dan pengumpulan data-data berikut:
  • Diameter pipa (nominal pipe size)
  • Ukuran, class valve maupun jenisnya
  • Ukuran, class flange maupun jenisnya
  • Ukuran bolt flange, termasuk panjang dan jenis material serta ukuran nuts/mur.
  • Cek komponen sekitar, apakah ada pipe support, instrumentasi, atau ada komponen lain yang menempel.
  • Akses pemasangan, scafolding dan peralatan pendukung lainnya.

Dan, data-data lain yang mungkin perlu dicatat. Sketsa gambar, perlu juga dibuatkan. Melakukan pengecekan valve pengganti dan peralatan lainnya di warehouse/equipment storage.

Persiapan Dokumen dan Peralatan

Dokumen-dokumen berikut harus dipersiapkan sesuai kebutuhan equipment yang dikerjakan, seperti:
  • Piping specification: isometric, line index, dll.
  • Pressure vessel specification: data sheet, drawing, MDR, dll.
  • P&ID (as built drawings)
  • Heat exchanger specification: data sheet, drawing, MDR, dll.
  • Tank specification: data sheet, drawing, MDR, dll.
  • Pipeline specification: data sheet, drawing, MDR, dll.
  • Valve specification: data sheet, drawing, MDR, dll.
Kemudian, melakukan pengecekan dokumen sesuai hasil survey:
  • Periksa spesifikasi dan nomor sambungan flensa.
  • Periksa tipe, ukuran dan kelas/rating flange.
  • Periksa tipe, rating pressure, dan ukuran gasket. 
  • Periksa bahan, coating dan ukuran stud bolts. 
Persiapan lain sebelum pekerjaan dilakukan:
  1. Memastikan bahwa penilaian resiko (JSA) dan izin kerja (Work Permit) sudah dibuat sesuai dengan jenis pekerjaan.
  2. Memastikan bahwa handtools dan semua peralatan sudah tersedia dan siap untuk digunakan. Bila diperlukan kalibrasi maka tools harus ada tagging yang masih valid.
  3. Konfirmasikan ke operation personel mengenai perlu pembuangan pressure atau penutupan saluran. Isolation Certificate kemudian dibuat dan diapproved sebelum memulai pekerjaan.

Proses Melepas Sambungan Flange (Breaking Flange Joints)

Prosedur pelepasan sambungan flange dan valve:
  1. Sebelum memulai, pastikan Work Permit sudah tersedia di lokasi.
  2. Pastikan bahwa saluran telah diisolasi, dikeringkan/dibuang atau dibersihkan sebagaimana mestinya sebelum mencoba membongkar sambungan. Isolation Certificate sudah tersedia dan sudah diapproved.
  3. Sistem penandaan / Tagging System yang digunakan adalah masih kode Starting, yaitu untuk memulai pelepasan sambungan flange.
  4. Pastikan bahwa peralatan sudah tersedia sesuai penggunaannya. Dokumen HSE# ID-G-BU-00000-000000-00391 – Hand Tools harus terpenuhi.
  5. Hindari berdiri tepat di depan baut yang dilepas. Pressure, atau liquid yang mungkin tersisa bisa menyembur tak terduga. Sebaiknya mulai pengendoran dari bagian bawah.
  6. Selalu periksa kebocoran, rembesan atau tanda-tanda tekanan di saluran – suara mendesis, bau gas, dll. Alat detector gas harus sudah tersedia di lokasi.
  7. Jika pada tahap tertentu terdapat masih ada pressure/tekanan pada saluran, segera hentikan pekerjaan. Kencangkan kembali sambungan sampai aman, tidak bocor. Lalu laporkan kepada maintenance supervisor atau aktifkan alarm. Isolasi saluran kemudian akan diperiksa kembali.
  8. Jangan sekali-kali mengendorkan stud bolts sampai dipastikan bahwa kondisinya sudah benar-benar aman, tidak bertekanan dan kosong.
  9. Sebelum akhirnya memisahkan sambungan, selalu pantau kondisi beban pipa dan valve. Apakah langsung bisa terlepas? Apakah ada pipe support yang menopang? Mungkin harus ada temporary support bila dibutuhkan.
  10. Jangan sekali-kali menarik paksa valve keluar, karena bisa merusak face flange maupun valve. Buat agar ada gap di sambungan flange sehingga bisa ditarik keluar dengan mudah.
  11. Bersihkan dan letakkan valve pada lokasi aman, tidak mengganggu akses kerja.
Rekomendasi artikel: 

Proses Pemasangan Valve Pipa

Prosedur pemasangan valve dan penyambungan flange: 
  1. Pastikan bahwa peralatan sudah tersedia sesuai penggunaannya. Dokumen HSE# ID-G-BU-00000-000000-00391 – Hand Tools harus terpenuhi.
  2. Pastikan bahwa valve sudah dipersiapkan di lokasi. Periksa dimensi, jenis valve (globe, gate, atau ball valve sesuai kebutuhannya), rating/class valve, arah flow, dll.
  3. Periksa bahan, coating dan ukuran stud bolt. Idealnya stud bolt harus diganti, tapi bila dipakai lagi, inspeksi visual harus dilakukan. Buang dan ganti baru bila ada stud bolt yang rusak.
  4. Periksa jenis, rating, dan ukuran gasket. Jangan pernah menggunakan bahan yang rusak dan selalu gunakan gasket baru. Tidak diperbolehkan menggunakan gasket potong dari lembaran. Gunakan gasket jenis spiral wound (spiral wound gasket), atau sesuai spesifikasinya. 
  5. Pastikan permukaan raised flange valve benar-benar bersih. Gunakan kain majun dan pembersih semprot (misalnya WD) untuk melakukannya.
  6. Pasang valve dengan smooth dan hati-hati, jangan sampai ada benturan. Pasang beberapa baut. Pastikan lagi permukaan kedua flange sudah bersih dan sejajar dengan benar sebelum memasukkan gasket.
  7. Lengkapi semua baut dan periksa secara visual gap pada kedua sisi. Jika celah/gap ada yang lebih lebar di salah satu sisi flensa, kencangkan baut secara perlahan agar sama.
  8. Pastikan gap pada sambungan flange benar-benar sama, dan sejajar dengan baik. Gunakan gap filler untuk mengukur gap dan permukaan luar flange.
  9. Lakukan proses pengencangan baut sesuai prosedur dan standar yang dipakai.
Langkah selanjutnya adalah proses tightening atau pengencangan baut flange menggunakan alat Torque Wrench (manual, atau hidrolik torsi). Akan dijelaskan pada artikel di bawah ini.
Rekomendasi: Prosedur pengencangan baut flange menggunakan Torque wrench

Istilah yang Berkaitan dengan Flange Management

Hot Bolting adalah pelepasan, penggantian dan pengencangan baut flange secara silang satu persatu pada sistem perpipaan yang masih aktif (on-line). Ada baiknya baca penjelasan lengkap pada artikel sebelumnya mengenai Pengertian dan prosedur hot bolting di proyek migas.

Preventative Bolting adalah aktifitas memeriksa kelonggaran dan bila perlu mengencangkan kembali baut/pengencang sambungan flange pada sistem perpipaan yang masih aktif (on-line). 

Tightening adalah kegiatan pengencangan baut-baut pada sambungan flange.

Torquing adalah pengencangan baut flenge menggunakan peralatan torque/torsi manual atau torsi hidrolik.

Tensioning adalah pembebanan baut flange, biasanya menggunakan peralatan hidrolik.

Break out flange atau breaking flange joints adalah istilah yang digunakan untuk kegiatan pembongkaran / pelepasan valve.

Tagging System adalah sistem penandaan atau pemberian label pada mesin atau peralatan untuk menunjukkan status apakah mesin atau peralatan dalam kondisi aman atau tidak. Tagging system biasanya diaplikasikan untuk flange management, pemasangan scafolding, dan equipment lainnya.

Electric Hydraulic Torque adalah alat pengencang baut sistem hidrolik yang digerakkan menggunakan tenaga listrik.

Manual Torque : alat torsi manual menggunakan tenaga manusia. Ada juga yang mengatakan dengan sebutan Momen.

Spanner wrench : kunci pas
Ring spanner wrench : kunci ring pas

Impact slogging wrench : kunci pukul

Itulah penjelasan singkat mengenai prosedur flange management dalam proses repplacement valve pipa gas. Penjelasan mungkin kurang sempurna, atau mungkin ada perbedaan pendapat dengan teman senior flange management. Tapi pada dasarnya itulah prosedur secara garis besarnya. Silahkan dishare ke media sosial Anda bila bermanfaat.

Add Comments

Cancel

Iklan bawah artikel

Settings Related Posts