-->

Settings Posts Feature

Floating Roof Tank: Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya dalam Industri

Floating Roof Tank: Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya dalam Industri

Nursahid

Dalam dunia industri, pengelolaan penyimpanan cairan yang efisien adalah kunci kesuksesan. Salah satu solusi inovatif yang telah menjadi landasan dalam industri minyak, petrokimia, dan kimia adalah Floating Roof Tank (Tangki Atap Terapung).

Kami akan menggali lebih dalam tentang berbagai jenis Floating Roof yang ada, mengungkapkan fungsi utamanya, dan menyoroti manfaatnya yang signifikan bagi beragam sektor industri.

Di artikel ini, Anda akan menemukan informasi yang bermanfaat tentang berbagai jenis Floating Roof, fungsi-fungsi yang penting, serta bagaimana alat ini memberikan manfaat konkret bagi industri-industri yang mengandalkan penyimpanan cairan dalam skala besar.

Dengan penjelasan yang mendalam tentang topik ini, kami berharap akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang mengapa Floating Roof adalah aset berharga dalam dunia industri modern.

Storage Tank

Storage tank adalah wadah yang dirancang khusus untuk menyimpan berbagai jenis bahan, seperti cairan, gas, atau bahan padatan. Storage tank atau tanki penyimpanan, digunakan dalam industri baik untuk penyimpanan jangka panjang maupun untuk keperluan tertentu dalam jangka pendek.

Alat penyimpanan ini dapat terbuat dari berbagai material tergantung pada jenis bahan yang disimpan serta kondisi lingkungan, seperti material carbon steel, beton, aluminium, atau dari bahan plastik.

Tanki penyimpanan ini juga memiliki berbagai ukuran dan kapasitas, serta sebagian besar dilengkapi dengan fitur-fitur seperti katup (biasanya gate valve), pipa inlet dan outlet, level sensor, dan safety protection.

Pengertian Roof Tank dan Jenisnya

Sdangkan, "Roof" atau atap storage tank adalah segmen yang menutupi bagian atas tangki untuk melindungi bahan yang disimpan dari pengaruh lingkungan eksternal seperti cuaca, debu, serta mencegah kontaminasi.

Ada dua jenis desain roof tangki penyimpanan:

1. Fixed Roof (Atap Tetap)

Tangki dengan atap tetap (fixed roof) memiliki atap yang terpasang secara permanen di atas tangki. Atap ini biasanya terbuat dari baja atau bahan lain yang tahan terhadap elemen lingkungan. Desain ini cocok untuk bahan penyimpanan yang tidak menguap atau tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suhu.

2. Floating Roof (Atap Mengapung)

Tangki dengan atap mengapung dikenal dengan istilah Floating Roof, memiliki atap yang terapung di atas permukaan bahan yang disimpan. Atap mengapung ini dapat bergerak naik dan turun menyesuaikan dengan jumlah produk / cairan yang ada dalam tangki.

Desain floating roof seperti ini berguna untuk mengurangi ruang kosong di atas produk yang disimpan, sehingga dapat mencegah penguapan. Dengan demikian dapat mengurangi terbuangnya produk ke udara, sekaligus melindungi dari kontaminasi udara.

Nah, setelah mengetahui definisi dari Storage, dan Roof Tank, selanjutnya kita akan mendalami salah satu jenis Roof dari tanki penyimpanan tersebut, yaitu "Floating Roof". Yuk, simak penjelasannya.

Floating Roof

Seperti penjelasan di atas, floating roof adalah jenis atap tanki penyimpanan (storage tank) yang bisa bergerak naik dan turun menyesuaikan tinggi dan rendahnya bahan produk yang ada di dalam tanki penyimpanan tersebut.

floating-roof-tank

Ilustrasi - internal dan external roof tank 

Jenis Floating Roof

Atap tangki yang mengapung (floating roof) pada umumnya memiliki dua jenis utama:

1. Internal Floating Roof (IFR) - Atap Mengapung Internal

Jenis ini mengambang di atas permukaan bahan yang disimpan di dalam tangki. Biasanya terhubung ke dinding tangki melalui sistem pemandu dan memiliki kompartemen berongga yang dapat diisi dengan cairan, seperti udara atau busa.

Fungsi IFR adalah mencegah penguapan dan mengurangi risiko kebakaran atau ledakan. IFR cocok untuk cairan yang mudah menguap, yang menyebabkan pencemaran lingkungan dan sangat berbahaya karena mudah terbakar, seperti bensin, mogas, dan sejenisnya.

Internal Floating Roof (IFR) banyak diaplikasikan di fasilitas industri, seperti tanki minyak, depot minyak atau TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak).

2. External Floating Roof (EFR) - Atap Mengapung Eksternal

Pada jenis ini, atap mengapung ditempatkan di permukaan bahan yang disimpan di luar tangki, didukung oleh rakitan yang terhubung dengan dinding tangki. Ini membentuk penutup atas bahan penyimpanan, mengurangi kontak dengan udara dan penguapan.

External Floating Roof cocok digunakan untuk tanki yang berisi cairan dengan sifat penguapan rendah, dan banyak digunakan di industri migas, contoh: tanki penyimpanan minyak mentah (crude oil tank).

Kedua jenis Floating Roof tersebut memiliki cara kerja yanga sama, yaitu mengapung dipermukaan produk/ cairan di dalam tanki. Perbedaan yang mendasar adalah Internal Floating Roof masih tercover oleh Fixed Roof yang ada di bagian atas tanki. Sedangkan Eksternal Floating Roof posisinya berada di ruang terbuka, karena sekaligus berfungsi sebagai roof / penutup atas tanki.

Jenis Material Floating Roof

Atap mengapung pada tangki penyimpanan dapat mengapung karena dirancang dengan menggunakan bahan-bahan yang memiliki densitas lebih rendah daripada bahan yang disimpan di dalam tangki.

Beberapa bahan material yang umum digunakan adalah aluminium, baja ringan, plastik, atau kombinasi beberapa material.

Fungsi Floating Roof (Atap Tanki Mengapung)

Floating roof memiliki fungsi dan manfaat penting dalam sistem tanki penyimpanan, terutama untuk cairan atau bahan kimia tertentu:

  1. Mengurangi Penguapan: Membantu mengurangi penguapan cairan yang disimpan, terutama penting dalam industri minyak dan gas serta industri kimia.
  2. Mencegah Kebakaran dan Ledakan: Mencegah kontak bahan dengan udara yang dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan di dalam tangki.
  3. Mengurangi Kontaminasi: Melindungi bahan penyimpanan dari debu, kotoran, serangga, dan kontaminasi udara lainnya.
  4. Mengurangi Paparan UV: Melindungi bahan penyimpanan dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang dapat merusak atau mengurai bahan kimia tertentu.
  5. Mengurangi Emisi Gas Beracun: Mengurangi emisi gas beracun ke udara, yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.
  6. Meningkatkan Efisiensi: Dengan mengurangi penguapan, floating roof dapat mengurangi kebutuhan pengisian ulang bahan penyimpanan secara teratur, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi biaya.
  7. Pencegahan Korosi: Mencegah korosi pada bagian dalam tangki, karena bahan penyimpanan tidak terpapar langsung terhadap udara dan kelembaban.
  8. Memenuhi Regulasi: Penggunaan floating roof dapat membantu perusahaan memenuhi regulasi lingkungan dan keselamatan yang mengatur penyimpanan bahan berbahaya atau sensitif.

Manfaat Floating Roof di Berbagai Industri

Floating roof umumnya digunakan dalam berbagai industri yang melibatkan penyimpanan cairan atau bahan kimia, termasuk industri minyak dan gas, petrokimia, farmasi, kimia, pulp dan kertas, serta industri pengolahan air.

Floating roof tank telah membuktikan diri sebagai alat yang penting untuk mendukung keberlanjutan operasi industri. Dengan mengurangi penguapan dan risiko kebakaran, tangki penyimpanan dengan atap mengapung membantu melindungi lingkungan dan meminimalkan kerugian bahan berharga.

Selain itu, manfaat lainnya adalah mengurangi emisi gas beracun dan paparan UV, yang keduanya memiliki dampak negatif pada ekosistem dan kesehatan manusia.

Efisiensi operasional juga menjadi fokus utama dalam penggunaan floating roof. Dengan mengurangi kebutuhan untuk mengisi ulang bahan penyimpanan secara teratur, perusahaan dapat menghemat biaya operasional yang signifikan. Hal ini juga membantu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan.

Pentingnya Kode dan Standar

Mengacu pada Design Codes and Standards adalah elemen kunci dalam memastikan keamanan dan kualitas storage tank (tangki penyimpanan). Mereka menetapkan pedoman teknis yang harus diikuti selama desain, konstruksi, dan pemeliharaan tangki.

Dengan mentaati standar tersebut, perusahaan dapat meminimalkan risiko kegagalan struktural, kebocoran, dan masalah lain yang dapat merugikan operasi dan lingkungan. Desain dan konstruksi tangki penyimpanan (storage tank) diatur oleh berbagai kode dan standar, antara lain:

  • American Standards API 650 (Welded Steel Tanks for Oil Storage)
  • British Standards BS 2654 (Manufacture of Vertical Storage Tanks with Buttwelded Shells for the Petroleum Industry
  • The European Standards: German Code Din 4119 – Part 1 and 2 (Above Ground Cylindrical Flat Bottomed Storage Tanks of Metallic Materials), dan The French Code, Codres – (Code Francais de construction des reservoirs cylindriques verticauz en acier U.C.S.I.P. et S.N.C.T.)
  • The EEMUA Standards (The Engineering Equipments and Materials Users Association)
  • Standar perusahaan, seperti shell (DEP), dan Petronas (PTS)

Baca juga: Daftar kode piping standar ASME, ASTM, dan API

Penutup:

Dalam dunia industri yang terus berkembang, penggunaan floating roof tank telah membawa manfaat yang signifikan dalam mengamankan penyimpanan bahan berharga dan melindungi lingkungan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang jenis-jenisnya, fungsi, dan manfaatnya, perusahaan dapat terus meningkatkan praktik penyimpanan mereka, mematuhi regulasi, dan berkontribusi pada tujuan keberlanjutan yang lebih luas.

Dengan demikian, floating roof tank tidak hanya menjadi teknologi penyimpanan yang efektif, tetapi juga menjadi alat penting dalam menjaga masa depan industri yang berkelanjutan.

Add Comments

Cancel

Iklan bawah artikel

Settings Related Posts