-->

Settings Posts Feature

Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fabrikasi (Update)

Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fabrikasi (Update)

Nursahid

Dalam dunia industri, fabrikasi menjadi proses kunci yang mengubah bahan mentah menjadi produk akhir yang bisa digunakan.

Fabrikasi bukan sekadar merakit material, tapi meliputi langkah-langkah seperti pemotongan, pengelasan, pembengkokan, dan perakitan untuk menciptakan produk jadi sesuai yang ditentukan.

Meskipun dahulu banyak dilakukan secara manual, namun kini, dengan bantuan teknologi seperti computer aided designs (CAD) dan computer numerik control (CNC), proses fabrikasi telah berevolusi menjadi lebih efisien dan akurat.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang definisi fabrikasi, prosesnya, jenis material serta hasil produk dan berbagai peralatan yang dibutuhkan.

Table of contents:

  • Pengertian Fabrikasi
  • Lokasi Fabrikasi
  • Mesin dan Peralatannya
  • Rangkaian Pekerjaan Fabrikasi
  • Bahan dan Material
  • Hasil Proses Fabrikasi

Pengertian Fabrikasi

Fabrikasi adalah proses pembuatan atau pembentukan produk atau komponen dengan mengubah bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi bentuk akhir yang siap digunakan, sesuai dengan desain dan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Proses fabrikasi dapat melibatkan berbagai teknik dan metode, seperti pemotongan, pengelasan, pengecoran, pembentukan, perakitan, dan penyelesaian akhir. Fabrikasi dilakukan untuk menghasilkan berbagai produk, mulai dari peralatan sederhana hingga struktur besar seperti gedung, jembatan, dan mesin industri.

Proses ini berperan penting dalam industri manufaktur dan konstruksi, karena memungkinkan konversi bahan mentah menjadi produk siap pakai dengan kualitas dan presisi yang tinggi.

Lokasi Fabrikasi

Lokasi fabrikasi adalah tempat di mana proses fabrikasi atau pembuatan produk berlangsung. Tempat ini bisa berupa pabrik, bengkel, atau fasilitas produksi lainnya yang telah didesain dan diatur untuk melakukan berbagai tahap pekerjaan fabrikasi.

Lokasi fabrikasi biasanya memiliki peralatan dan fasilitas yang lengkap, termasuk mesin-mesin industri, alat pemotong, alat pengelasan, peralatan penggilingan, dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk melakukan berbagai tugas fabrikasi.

Pemilihan lokasi fabrikasi biasanya dipertimbangkan berdasarkan beberapa faktor penting, seperti aksesibilitas, logistik, infrastruktur, dan peraturan lingkungan. Tempat yang strategis akan memudahkan transportasi bahan mentah masuk dan produk jadi keluar dari lokasi fabrikasi.

Selain itu, fasilitas produksi juga harus mematuhi peraturan lingkungan dan keamanan kerja untuk memastikan keberlanjutan dan keselamatan operasional.

Lokasi fabrikasi dapat bervariasi, tergantung pada jenis produk yang dibuat. Misalnya, fabrikasi baja dapat dilakukan di pabrik besar yang dilengkapi dengan mesin-mesin besar dan fasilitas pengolahan yang canggih. Namun secara garis besar lokasi pekerjaan fabrikasi bisa dibedakan dalam empat kategori, berikut:

1. Workshop Fabrications

definisi-dan-rangkaian-pekerjaan-fabrikasi

Workshop Fabrications adalah proses fabrikasi dan konstruksi yang dilakukan di dalam sebuah bangunan yang di dalamnya sudah tersedia berbagai macam alat dan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi, misalnya: mesin las, mesin potong plat, mesin bending, overhead crane dan lain-lain.

Baca juga: Alat-alat kerja fitter fabrikasi

2. Site Fabrications

Site Fabrications adalah proses fabrikasi dan konstruksi yang dikerjakan langsung di lokasi yang akan didirikan bangunannya. Pekerjaan ini dilakukan di luar bangunan workshop lebih tepatnya pekerjaan dilakukan di area lapangan terbuka.

Disitulah segala macam proses produksi fabrikasi dilakukan, dari penimbunan stok material, memotong dan mengebor material, proses assembling, proses pengelasan, proses finishing, proses sandblast dan painting serta proses pemasangan konstruksinya.

Istilah fabrikasi memiliki banyak variasi tergantung pada lingkup dan lokasi pelaksanaannya. Dua istilah penting lainnya adalah:

3. Onshore Fabrication

Onshore fabrication adalah proses fabrikasi dan instalasi yang dilakukan di darat. Artinya, seluruh rangkaian pekerjaan mulai dari proses marking hingga proses finishing, serta assembling dan welding, semuanya dilakukan di daratan, biasanya di pabrik atau fasilitas fabrikasi yang berlokasi di darat.

Keuntungan dari onshore fabrication adalah lebih mudah dalam hal aksesibilitas, logistik, dan keamanan kerja. Pekerja dan peralatan dapat bekerja di lingkungan yang lebih stabil dan lebih mudah diakses, sehingga dapat memungkinkan pekerjaan berjalan lebih efisien.

4. Offshore Fabrication

Offshore fabrication adalah proses fabrikasi dan instalasi yang dilakukan di tengah laut, biasanya di atas platform lepas pantai atau kapal khusus yang didesain untuk keperluan fabrikasi. Proses ini biasanya diterapkan ketika proyek memerlukan struktur yang akan ditempatkan di laut, seperti platform minyak dan gas lepas pantai, tiang-tiang angin (wind turbine), dan lain sebagainya.

Offshore fabrication memiliki tantangan tersendiri karena pekerja harus bekerja di lingkungan laut yang lebih ekstrim dan dapat terpengaruh oleh kondisi cuaca. Oleh karena itu, keselamatan kerja dan persiapan yang matang sangatlah penting dalam proses ini.

Keduanya, baik onshore maupun offshore fabrication, memiliki peran penting dalam industri fabrikasi dan berkontribusi dalam membangun berbagai infrastruktur dan struktur penting di darat maupun di laut.

Mesin-mesin untuk Fabrikasi

Untuk menunjang kelancaran dalam proses fabrikasi, pihak pengelola workshop biasanya akan menyediakan berbagai peralatan listrik dan mesin-mesin penunjang produksi, antara lain:

  • terpasang overhead crane
  • mesin bending
  • mesin roll
  • mesin sharing untuk memotong plat
  • mesin las
  • mesin sandblasting dan asesorinya
  • mesin painting,
  • air compressor
  • storage tools untuk gudang penyimpanan alat
  • gas storage untuk penyimpanan botol gas
  • water line
  • instalasi instrumen
  • dan masih banyak berbagai alat penunjang lainnya.

Ketersediaan transportasi pasti ada, terutama untuk kebutuhan mobilisasi material dan peralatan. Pihak pengelola akan menyediakan juga: jack hand pallet, forklift, truk atau pick up, crane telescopic (kadang-kadang).

Rangkaian Pekerjaan Fabrikasi

Sementara itu proses fabrikasi harus melalui beberapa tahap. Tahapan ini berfungsi agar proses pekerjaan bisa berurutan sesuai prioritas dan berjalan rapi tidak tumpang tindih.

Jadi, rangkaian pekerjaan fabrikasi bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Proses Marking

Pada tahap ini, material akan diukur dan sketsa langsung akan dibentuk di atasnya berdasarkan gambar kerja (shop drawing) yang telah disiapkan sebelumnya. Ini memungkinkan untuk menentukan titik potong dan ukuran yang tepat untuk pembentukan produk.

2. Proses Cutting

Setelah marking selesai, bahan akan dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dalam gambar kerja. Selain itu, lubang-lubang untuk pemasangan baut juga akan dibor sesuai dengan spesifikasi yang ada.

3. Proses Assembling

Tahap ini melibatkan penyetelan dan perakitan material yang telah dipotong sebelumnya menjadi bentuk jadi sesuai dengan desain akhir produk. Ini melibatkan menggabungkan bagian-bagian tersebut secara presisi dan memastikan bahwa semuanya sesuai dengan gambar kerja.

4. Proses Welding

Jika dalam produk terdapat bagian yang harus dihubungkan dengan pengelasan, maka proses welding dilakukan. Pengelasan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan untuk memastikan kualitas dan kekuatan sambungan. Baca juga: Jenis-jenis kawat las / elektroda las smaw u ntuk fabrikasi baja.

5. Proses Finishing

Setelah produk dirakit dan terhubung dengan baik, tahap finishing dilakukan. Ini melibatkan pembersihan dan penggrindaan semua bagian permukaan produk untuk menghilangkan sisa-sisa pemotongan, jejak pengelasan, dan kotoran lainnya. Hasilnya adalah permukaan produk yang bersih dan rapi.

6. Proses Blasting (Sand Blasting)

Proses blasting adalah tahap di mana pasir disemprotkan dengan udara bertekanan tinggi ke semua bagian permukaan produk. Ini dilakukan untuk menghilangkan karat, bekas percikan las, dan kotoran lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas produk akhir.

7. Proses painting

Tahap terakhir dalam rangkaian pekerjaan fabrikasi adalah painting atau pengecatan permukaan produk. Produk akan diberi lapisan cat atau pelapis lainnya untuk melindungi dari korosi, memberikan tampilan estetika, dan memberikan identifikasi warna atau kode pada produk tersebut.

Seluruh rangkaian pekerjaan fabrikasi ini harus dilakukan dengan cermat dan tepat sesuai dengan gambar kerja serta prosedur yang telah ditentukan agar menghasilkan produk akhir yang berkualitas tinggi.

Bahan Material untuk Fabrikasi

Bahan-bahan yang umum dipakai dalam proses fabrikasi sangat bervariasi dan tergantung pada jenis produk yang akan dibuat serta kebutuhan spesifiknya. Di antara bahan-bahan yang sering digunakan adalah:

  1. Plat Carbon Steel: Baja karbon merupakan salah satu bahan yang paling umum digunakan dalam fabrikasi. Baja karbon memiliki kekuatan yang baik dan dapat dibentuk dengan mudah sesuai kebutuhan.
  2. Baja Profil: Baja profil adalah bahan yang dibentuk menjadi profil tertentu, seperti balok atau batang, untuk digunakan dalam konstruksi struktur baja.
  3. Stainless Steel: Stainless steel digunakan karena sifatnya yang tahan karat dan tahan korosi, membuatnya ideal untuk aplikasi di lingkungan yang membutuhkan ketahanan terhadap kondisi ekstrem.
  4. Aluminium: Aluminium sering digunakan dalam fabrikasi karena sifatnya yang ringan dan ketahanannya terhadap korosi. Ini cocok untuk aplikasi di mana berat menjadi faktor penting, seperti pembuatan kendaraan dan peralatan ringan.
  5. Pipa: Pipa digunakan untuk berbagai macam aplikasi, termasuk sistem perpipaan dan konstruksi struktur. Bahan pipa yang umum meliputi baja karbon, stainless steel, dan aluminium.
  6. Jenis-jenis logam lain: Selain itu, masih banyak logam lain yang digunakan dalam fabrikasi, tergantung pada kebutuhan spesifiknya. Ini bisa termasuk tembaga, kuningan, titanium, dan berbagai paduan logam lainnya.

Dengan menggunakan bahan-bahan ini, fabrikator dapat menciptakan berbagai produk mulai dari struktur bangunan hingga komponen mesin dengan kualitas dan performa yang diinginkan.

Baca juga: Mengenal jenis-jenis material untuk struktur baja

Produk Hasil Fabrikasi

Barang-barang hasil dari proses fabrikasi sangat beragam dan seringkali sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi proyek tertentu. Beberapa contoh barang produksi hasil fabrikasi meliputi:

  • Ducting: Saluran atau pipa yang digunakan untuk mengalirkan udara, gas, atau cairan dalam sistem ventilasi, pemanasan, pendinginan, atau penghawaan.
  • Hopper: Wadah besar dengan lubang terbuka di bagian atasnya, digunakan untuk menampung dan mengalirkan material padat, serbuk, atau cair.
  • Conveyor: Alat yang digunakan untuk memindahkan barang atau material dari satu tempat ke tempat lain secara terus-menerus atau berkelanjutan.
  • Steel Structure: Struktur bangunan atau konstruksi lainnya yang dibuat dari baja atau logam lainnya, seperti rangka bangunan, jembatan, atau tower.
  • Dust Cooler: Perangkat yang digunakan untuk mendinginkan debu atau partikel lain yang dihasilkan dalam proses industri untuk menghindari bahaya ledakan atau kerusakan lainnya.
  • Storage Tank: Wadah atau tangki yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam bahan cair atau gas, seperti minyak, air, atau bahan kimia.

Selain itu, masih banyak lagi barang-barang lain yang diproduksi melalui proses fabrikasi, tergantung pada kebutuhan dan industri tertentu, contohnya platform, piping dan pipe support, dan lain-lain.


1 Comments

Iklan bawah artikel

Settings Related Posts