Keselamatan dan Efisiensi: Pentingnya Lifting Plan Dalam Pekerjaan Konstruksi

Cnzahid - Dalam dunia konstruksi yang serba dinamis, pengangkatan atau pemindahan beban berat menjadi salah satu aspek penting yang harus ditangani dengan hati-hati. Tidak hanya melibatkan beban yang besar dan berat, tetapi juga melibatkan risiko serius bagi keselamatan pekerja dan integritas proyek.

Inilah mengapa Lifting Plan, atau rencana pengangkatan, menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pekerjaan konstruksi.

lifting-plan-dalam-pekerjaan-konstruksi
Image source: www.patersonsimons.com

Dalam artikel ini akan diulas secara lengkap, mengapa Lifting Plan merupakan komponen tak terpisahkan dari kesuksesan proyek konstruksi, dengan menyoroti pentingnya keselamatan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap persyaratan hukum.

Baca juga: Jenis APD dan Fungsinya serta Sarana K3 dalam Proyek Konstruksi

Apa Itu Lifting Plan

Lifting Plan atau rencana pengangkatan adalah dokumen yang merinci prosedur dan persyaratan untuk melakukan pengangkatan atau pemindahan beban berat menggunakan alat pengangkat seperti derek, crane, atau peralatan lainnya dalam pekerjaan konstruksi.

Lifting Plan disusun sebelum operasi pengangkatan dilakukan dan berfungsi sebagai panduan bagi tim kerja untuk memastikan pengangkatan dilakukan dengan aman, efisien, dan sesuai dengan persyaratan keselamatan yang berlaku.

Dalam Lifting Plan, mencakup beberapa informasi penting termasuk jenis, berat, dan dimensi beban yang akan diangkat, pemilihan alat pengangkat yang tepat berdasarkan kapasitas dan kemampuannya, perhitungan beban dan stabilitas, penentuan titik angkat, dan lain-lain.

Lifting Plan sangat penting dalam pekerjaan konstruksi karena membantu mengurangi risiko kecelakaan, cedera pekerja, dan kerusakan pada properti. Dengan menyusun rencana yang terperinci sebelumnya, potensi bahaya dapat diidentifikasi dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan dapat diambil.

Lifting Plan juga memastikan penggunaan peralatan yang tepat, perencanaan yang efisien, serta komunikasi dan koordinasi yang baik antara anggota tim. Dengan demikian, Lifting Plan menjadi instrumen penting dalam menjalankan operasi pengangkatan demi kesuksesan dan keamanan proyek.

Rekomendasi: Konstruksi Tak Hanya Satu Pekerjaan Saja. Berikut Penjelasannya

Tujuan dan Alasan Membuat Lifting Plan

Ada beberapa alasan penting mengapa perlu membuat Lifting Plan dalam pekerjaan konstruksi yang melibatkan. Beberapa alasan tersebut antara lain:

1. Keselamatan

Lifting Plan dirancang untuk memprioritaskan keselamatan. Dengan menyusun rencana yang terperinci sebelum operasi pengangkatan dilakukan, risiko kecelakaan dapat dikurangi secara signifikan. Lifting Plan memungkinkan identifikasi potensi bahaya dan langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko cedera bagi pekerja dan kerusakan pada properti.

2. Penggunaan peralatan yang tepat

Lifting Plan membantu dalam menentukan jenis dan spesifikasi alat pengangkat yang sesuai dengan beban yang akan diangkat. Dengan mengetahui beban yang tepat, dimensi, dan persyaratan lainnya, dapat dipilih peralatan yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang sesuai. Ini membantu memastikan bahwa alat pengangkat yang digunakan aman dan efisien.

3. Perencanaan yang efisien

Dengan menyusun Lifting Plan sebelumnya, dapat dilakukan perencanaan yang efisien untuk pengangkatan beban. Ini mencakup penentuan titik angkat yang tepat, perencanaan waktu, dan koordinasi dengan tim lain yang terlibat dalam proyek. Perencanaan yang baik membantu menghindari penundaan, memaksimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

4. Koordinasi dan komunikasi

Lifting Plan memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab mereka selama operasi pengangkatan. Hal ini membantu dalam menjaga koordinasi yang baik antara tim, menghindari kesalahan atau kebingungan, dan mempromosikan komunikasi yang efektif selama proses pengangkatan.

5. Kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan standar

Dalam beberapa yurisdiksi, ada persyaratan hukum atau standar keselamatan yang mengharuskan penyusunan Lifting Plan dalam operasi pengangkatan yang melibatkan beban berat. Dengan membuat Lifting Plan, bisa memastikan bahwa proyek konstruksi yang dilakukan telah mematuhi persyaratan hukum dan standar keselamatan yang berlaku.

Elemen Penting Dalam Membuat Lifting Plan

Secara garis besar Lifting Plan umumnya mencakup beberapa elemen penting, antara lain:

1. Identifikasi Beban

Merinci jenis, berat, dan dimensi beban yang akan diangkat. Informasi ini diperlukan untuk menentukan jenis dan kapasitas alat pengangkat sesuai kriteria yang dibutuhkan.

2. Pemilihan Alat Pengangkat

Menentukan jenis dan spesifikasi alat pengangkat yang paling cocok untuk mengangkat beban dengan aman. Hal ini mencakup pemilihan crane, derek, chainblock, sling, dan peralatan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Perhitungan Beban dan Stabilitas

Melakukan perhitungan matematis untuk memastikan bahwa alat pengangkat yang digunakan memiliki kapasitas yang cukup untuk mengangkat beban dengan aman. Juga, mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti; jarak angkut, titik angkat, dan kestabilan selama pengangkatan.

4. Penentuan Titik Angkat (Lifting Point)

Menentukan titik-titik angkat yang aman dan tepat pada beban material yang diangkat. Hal ini melibatkan analisis struktural dan pemahaman tentang distribusi beban untuk menghindari deformasi atau kerusakan pada beban.

5. Penyusunan Jadwal dan Koordinasi

Merencanakan jadwal pengangkatan, termasuk waktu yang diperlukan untuk menyiapkan peralatan, mempersiapkan area kerja, dan koordinasi dengan tim lain yang terlibat dalam proyek.

6. Penentuan Kebutuhan Personel

Menentukan jumlah dan jenis personel yang dibutuhkan, seperti; operator, rigger, banksman, watchman (jika dibutuhkan), mechanician, dan personel lain yang terlibat dalam proses pengangkatan.

7. Mempersiapkan Dokumen dan Sertifikasi

Mempersiapkan berbagai dokumen dan sertifikat yang dibutuhkan, seperti; Sertifikat Ijin Operator (SIO), sertifikat Rigging dan Slinging, dokumen alat Angkat Angkut, dokumen inspeksi peralatan, sertifikat K3, dan sebagainya. Semua sertifikat tersebut baik untuk alat angkat angkut maupun personel yang terlibat harus sudah disiapkan dan valid sebelum melaksanakan operasi pengangkatan.

Personel yang Terlibat Dalam Penyusunan Lifting Plan

Pembuatan Lifting Plan melibatkan beberapa orang dalam proses perencanaan dan pelaksanaan operasi pengangkatan. Beberapa orang yang biasanya terlibat dalam pembuatan Lifting Plan adalah sebagai berikut:

  • 1. Manajer Proyek

Manajer proyek bertanggung jawab dalam pengawasan keseluruhan proyek konstruksi. Mereka terlibat dalam pembuatan Lifting Plan untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan proyek dan standar keselamatan yang berlaku.

  • 2. Engineer/Insinyur

Insinyur struktur atau insinyur lainnya yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam desain struktural dan pengangkatan beban terlibat dalam pembuatan Lifting Plan. Mereka membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya, melakukan perhitungan beban, menentukan titik angkat yang tepat, dan memastikan keamanan struktural.

  • 3. Safety Officer

Safety officer atau petugas keselamatan bertanggung jawab untuk memastikan aspek keselamatan di lokasi konstruksi. Mereka terlibat dalam pembuatan Lifting Plan untuk mengidentifikasi risiko keselamatan yang terkait dengan pengangkatan beban dan memberikan masukan mengenai langkah-langkah pencegahan dan persyaratan keselamatan.

  • 4. Operator Alat Pengangkat

Operator alat pengangkat seperti crane operator atau derek operator memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam mengoperasikan peralatan pengangkat. Mereka berperan penting dalam pembuatan Lifting Plan dengan memberikan wawasan teknis dan praktis tentang kemampuan peralatan pengangkat yang digunakan.

  • 5. Tim Lapangan

Tim lapangan yang terlibat langsung dalam operasi pengangkatan, seperti Foreman, Fitter, Rigger dan lain-lain juga memberikan kontribusi dalam pembuatan Lifting Plan. Mereka dapat memberikan masukan berdasarkan pengalaman mereka dalam pengangkatan beban dan membantu dalam mengevaluasi faktor-faktor lingkungan di lokasi kerja.

  • 6. Ahli Keselamatan Kerja

Dalam beberapa kasus, konsultan ahli keselamatan kerja mungkin juga terlibat dalam pembuatan Lifting Plan. Mereka dapat memberikan saran teknis dan kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan yang berlaku.

Penting untuk memastikan kolaborasi dan koordinasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Lifting Plan. Melibatkan pemangku kepentingan yang relevan memastikan bahwa semua aspek yang diperlukan dipertimbangkan dan memastikan bahwa rencana tersebut sesuai dengan persyaratan proyek dan standar keselamatan yang berlaku.

Baca juga: Istilah dan Fungsi Jabatan di Proyek Konstruksi

Sertifikat dan Dokumen Pendukung Dalam Lifting Plan

Berbagai sertifikat dan dokumen yang diperlukan dalam proses pengangkatan (lifting) biasanya tergantung pada peraturan suatu negara, industri atau perusahaan terkait, dan jenis alat pengangkat yang digunakan.

Berikut adalah contoh beberapa sertifikat dan dokumen pendukung yang umumnya diperlukan dalam konteks pengangkatan beban dalam pekerjaan konstruksi menggunakan Mobile Crane:

  • Sertifikat Operator Mobile Crane

Operator mobile crane harus memiliki sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka telah menerima pelatihan dan diuji kompetensinya dalam mengoperasikan mobile crane. Sertifikat ini membuktikan bahwa operator memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan operasi pengangkatan dengan aman dan efisien.

  • Sertifikat Kelayakan Mobile Crane

Mobile crane harus memiliki sertifikat kelayakan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, seperti Departemen Tenaga Kerja atau otoritas terkait. Sertifikat ini menunjukkan bahwa mobile crane telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi persyaratan teknis dan keselamatan yang ditetapkan.

  • Sertifikat Inspeksi dan Perawatan Mobile Crane

Mobile crane harus menjalani inspeksi rutin oleh pihak yang berwenang dan memenuhi standar keselamatan yang berlaku. Sertifikat inspeksi dan perawatan ini menunjukkan bahwa mobile crane telah diperiksa, dipelihara, dan dinyatakan layak digunakan.

  • Sertifikat Load Test

Mobile crane harus menjalani uji beban (load test) yang dilakukan oleh pihak yang berwenang. Sertifikat load test ini menunjukkan bahwa mobile crane telah diuji untuk memastikan keandalan dan kapasitasnya dalam mengangkat beban sesuai dengan standar yang ditetapkan.

  • Sertifikat Rigging dan Slinging

Operator mobile crane sering kali juga bertanggung jawab untuk mengikat beban dengan sling atau tali pengikat. Dalam hal ini, operator harus memiliki sertifikat rigging dan slinging yang menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengikatan yang benar dan aman.

  • Sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Operator dan personel terlibat dalam operasi pengangkatan dengan mobile crane harus menjalani pelatihan keselamatan kerja yang sesuai. Sertifikat keselamatan kerja ini menunjukkan bahwa mereka telah menerima pelatihan mengenai prosedur keselamatan, penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD), dan pemahaman mengenai risiko yang terkait dengan operasi pengangkatan.

  • Manual Operasional Peralatan

Mobile crane biasanya dilengkapi dengan manual operasional yang dikeluarkan oleh produsen. Manual ini berisi informasi penting mengenai pengoperasian, pemeliharaan, dan batasan peralatan. Pastikan untuk mempelajari dan mengacu pada manual ini dalam menyusun Lifting Plan dan menjalankan operasi pengangkatan.

  • Gambar Teknis

Termasuk dalamnya gambar-gambar teknis dari lokasi kerja, beban yang akan diangkat, dan peralatan pengangkat yang digunakan. Gambar-gambar ini membantu dalam mengidentifikasi titik angkat yang tepat dan memastikan bahwa peralatan pengangkat yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kerja. Baca juga: Mengenal Alat-alat Kerja Pipe Fitter.

  • Perencanaan Lalu Lintas dan Akses

Jika operasi pengangkatan dilakukan di area yang melibatkan lalu lintas kendaraan atau infrastruktur yang sensitif, perencanaan lalu lintas dan akses harus disusun. Dokumen ini merinci pengaturan lalu lintas, penutupan jalan, rute khusus, atau persyaratan lain yang diperlukan untuk menjaga kelancaran dan keselamatan selama operasi pengangkatan.

  • Rencana Tindakan Darurat

Dokumen ini merinci rencana tindakan darurat yang harus diikuti jika terjadi kegagalan atau situasi darurat selama operasi pengangkatan. Hal ini mencakup kontak darurat, lokasi peralatan pemadam kebakaran, dan prosedur evakuasi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan Lifting Plan sangat penting dalam pekerjaan konstruksi untuk mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan. Dengan menyusun rencana yang terperinci sebelum pengangkatan dilakukan, tim konstruksi dapat mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Hal ini membantu memastikan keselamatan personel, melindungi aset yang ada, dan menjaga kelancaran proyek konstruksi secara keseluruhan.

Itulah ulasan singkat mengenai pentingnya Lifting Plan demi keselamatan dan efisiensi secara menyeluruh dalam pekerjaan konstruksi. Bila ada saran dan masukan silahkan berkomentar di kolom komentar di bawah ini.

Rekomendasi: Mengenal 10 Perusahaan Konstruksi Terbesar dan Terbaik di Indonesia

LihatTutupKomentar
Cancel